11 Mitos tentang Seks Selama Kehamilan: Benarkah Semuanya?
Seks selama kehamilan adalah topik yang sering dibicarakan, terutama bagi pasangan yang sedang mengalami masa kehamilan. Meskipun seks selama kehamilan sebenarnya aman dilakukan selama kehamilan berjalan normal dan tidak ada masalah kesehatan, namun masih banyak mitos dan kepercayaan yang salah tentang seks selama kehamilan.
Berikut adalah 11 mitos tentang seks selama kehamilan yang perlu diketahui:
1. Seks selama kehamilan bisa menyebabkan keguguran
Mitos ini sangat tidak benar. Seks selama kehamilan tidak akan menyebabkan keguguran jika kehamilan berjalan normal dan tidak ada masalah kesehatan. Keguguran biasanya terjadi karena masalah kesehatan yang mendasar pada kehamilan, seperti cacat bawaan pada janin, masalah kesehatan pada ibu, atau ketidakseimbangan hormon.
2. Seks selama kehamilan bisa membahayakan janin
Mitos ini sangat tidak benar. Hubungan seksual selama kehamilan tidak akan membahayakan janin, karena janin dilindungi oleh cairan ketuban dan dinding rahim yang kuat. Namun, jika Anda mengalami masalah kehamilan seperti placenta previa atau kehamilan ektopik, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu untuk menentukan apakah seks aman dilakukan atau tidak.
3. Seks selama kehamilan bisa merusak plasenta
Mitos ini sangat tidak benar. Seks selama kehamilan tidak akan merusak plasenta jika kehamilan berjalan normal dan tidak ada masalah kesehatan. Plasenta adalah organ penting yang menyediakan nutrisi dan oksigen pada janin, dan tidak mudah rusak oleh aktivitas seksual.
4. Seks selama kehamilan bisa menyebabkan infeksi pada janin
Mitos ini sangat tidak benar. Seks selama kehamilan tidak akan menyebabkan infeksi pada janin jika kehamilan berjalan normal dan pasangan Anda memiliki kondisi kesehatan yang baik. Namun, jika pasangan Anda memiliki penyakit menular seksual (PMS) atau jika Anda mengalami masalah kehamilan, sebaiknya konsultasikan ke dokter untuk menentukan apakah seks aman dilakukan atau tidak.
5. Seks selama kehamilan hanya boleh dilakukan pada trimester pertama
Mitos ini tidak benar. Seks selama kehamilan sebenarnya aman dilakukan selama kehamilan, terutama jika kehamilan berjalan normal dan tidak ada komplikasi. Namun, jika Anda mengalami masalah kehamilan atau ada indikasi untuk menghindari hubungan seksual, sebaiknya konsultasikan ke dokter terlebih dahulu.
6. Seks dapat mempercepat persalinan
Ini adalah mitos lain yang umum terdengar, tetapi sebenarnya tidak memiliki dasar ilmiah. Hubungan seksual selama kehamilan tidak akan mempercepat persalinan, kecuali jika tubuh ibu sudah siap untuk melahirkan. Malah, seks di trimester terakhir dapat membantu mempersiapkan tubuh untuk persalinan dengan meningkatkan aliran darah ke panggul.
7. Seks bisa membahayakan bayi
Ini adalah mitos yang paling tidak benar dan mengkhawatirkan. Seks aman selama kehamilan kecuali dokter menyarankan untuk tidak melakukan hubungan seks karena kondisi tertentu seperti pendarahan atau risiko kelahiran prematur. Bayi dilindungi oleh jaringan lemak dan otot rahim serta cairan ketuban yang berfungsi sebagai pelindung alami.
8. Seks hanya aman pada trimester kedua
Ini juga tidak benar. Seks aman dilakukan di setiap trimester selama kehamilan. Bahkan, beberapa wanita merasa lebih nyaman melakukan hubungan seks selama trimester pertama dan ketiga daripada trimester kedua. Tetapi, konsultasikan dengan dokter jika ada kekhawatiran atau kondisi tertentu sebelum melakukan hubungan seks selama kehamilan.
9. Seks selama kehamilan bisa menyebabkan kontraksi prematur
Ini hanya sekedar mitos. Kontraksi prematur atau persalinan prematur biasanya terjadi karena banyak faktor, seperti infeksi atau kondisi medis tertentu pada ibu atau janin. Hubungan seksual selama kehamilan yang sehat dan aman tidak akan menyebabkan persalinan prematur, kecuali jika ibu memang memiliki risiko atau kondisi medis yang dapat memicu persalinan prematur.
Kesimpulannya, banyak mitos tentang seks selama kehamilan yang tidak berdasar dan dapat menimbulkan kekhawatiran bagi calon ibu dan ayah. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter dan pasangan tentang kenyamanan dan keamanan hubungan seksual selama kehamilan. Dengan informasi yang akurat dan pemahaman yang baik, seks selama kehamilan dapat menjadi pengalaman yang menyenangkan dan sehat bagi pasangan.
Komentar